Di perbatasan Myanmar dan Thailand, anggota suku Kayan memulai ritual ke-cantikan mereka pada usia dini. Pada umur 5 tahun, anak-anak mulai mengenakan kalung tembaga di leher mereka, ritual yang sudah berlangsung berabad-abad. Seiring bertambahnya usia, kalung demi kalung ditambahkan sehingga leher se-makin memanjang, membuat mereka nam-pak seperti jerapah yang memakai banyak kalung. Untuk para wanita ini, kalung tembaga memberikan status dan tanda elegan bagi mereka. Padahal kalung-kalung yang sudah menjadi bagian dari hidup mereka itu beratnya bisa mencapai 10 kilogram!
Ribuan mil dari perbatasan Myanmar dan Thailand, orang-orang Maori di New Zealand masih mempraktekkan sebuah ritual kecantikan warisan nenek moyang mereka mentato bibir. Orang-orang keturunan Polinesia ini percaya bahwa wanita nampak lebih menarik jika bibir dan dagu mereka ditato. Wanita yang bibirnya berwarna hitam kebiruan akan dianggap sangat cantik.
Di India, wanita memilih pendekatan yang lebih alami. Pada hari pernikahannya, pengantin wanita India akan menggunakan campuran lemon, madu, dan kunyit agar tubuhnya nampak bersinar. Ia juga mengenakan pakaian dan perhiasan khusus serta diberikan titik berwarna merah di dahi yang membuatnya nampak menarik di hadapan calon suaminya.
Di Oman, salah satu negara di Timur Tengah, wanita juga memilih cara alami untuk kelihatan cantik. Mereka suka merebus bunga mawar dan mencuci rambut dengan airnya, sehingga rambut mereka harum seperti mawar. Wanita Oman juga menyukai warna-warna mencolok. Menurut mereka, se-makin banyak warna pada pakaian atau perhiasan, akan semakin kelihatan cantik pemakainya. Meskipun begitu, warna-warna cerah ini sering ditutupi semacam jubah panjang yang disebut abaya. Banyak juga wanita Oman yang mengenakan jilbab atau cadar, yang dianggap dapat membuat mata mereka nampak seksi.
Wanita Brazil telah sering menerima pujian atas kecantikan mereka. Tetapi sayangnya di sana menyempurnakan kecantikan telah menjadi obsesi nasional. Wanita-wanita yang tumbuh di Brazil memang kurang memiliki rasa percaya diri atas tubuh dan wajahnya. Mereka rata-rata memiliki berat badan 55-65 kg, dan tekanan untuk kurus sering membuat wanita di sana mengambil langkah ekstrim. Brazil adalah konsumen terbesar pil diet di dunia. Selain itu, wanita Brazil menyukai dirinya nampak fit. Dulu, hanya gadis-gadis yang belum menikah yang rajin berolahraga untuk menjaga berat tubuh mereka, tetapi saat ini bahkan wanita yang sudah menikah dan punya anak juga begitu.
Bagi wanita yang tak bisa mem-peroleh tubuh ideal secara wajar, operasi plastik menjadi pilihan. Brazil adalah negara kedua di mana operasi plastik paling banyak di-lakukan, setelah Amerika Serikat. Di sana beredar tiga atau empat majalah yang khusus membahas tentang operasi plastik. Dulu mereka tertarik untuk memperbaiki bentuk bokong mereka, tapi sekarang trend sudah bergeser ke pembesaran payudara.
Kecantikan bahkan menjadi prioritas utama di distrik yang miskin. Di Rocinha, perkampungan paling miskin di Brazil di mana wanita hanya memiliki sedikit uang, salon kecantikan tersebar di mana-mana. Banyak orang Brazil memiliki rambut gelap berombak, tapi gaya rambut yang sedang in saat ini adalah pirang dan lurus. Akibatnya para wanita kaya dan miskin berbondong-bondong meluruskan dan mengecat pirang rambtu mereka. Wanita di sana bahkan rela menghabiskan setengah dari gajinya untuk perawatan rambut dan kecantikan.
Dengan begitu banyak tekanan untuk memiliki payudara besar, kurus, dan pirang, tak jarang wanita-wanita di Brazil banyak yang menderita krisis kepercayaan diri. Apalagi di Brazil, orang-orang menganggap mengomentari berat tubuh adalah hal yang wajar seperti mengomentari cuaca.
Yang paling banyak wanitanya mengoperasi hidung untuk kecantikan ternyata bukan di Amerika atau Brazil, tetapi di negara muslim konservatif Iran! Di negara di mana wanita harus menutupi tubuh dan rambut mereka, operasi plastik untuk mempercantik hidung diperkirakan dilakukan 60.000 kali dalam setahun.
Di Iran, karena yang tampak dari seorang wanita adalah wajah, maka mereka sangat berkonsentrasi pada bagian ini untuk menonjolkan kecantikkan mereka. Bedanya dengan wanita di negara lain yang merahasiakan operasi plastik mereka, di Iran wanita yang telah melakukan operasi hidung dengan terbuka membicarakannya. Setelah operasi, perban hidung akan dipakai terang-terangan. Hal itu disebab-kan karena operasi plastik sangat mahal di Iran, dan wanita me-lihat perban itu sebagai simbol status. Bahkan ada wanita yang tetap memakai perbannya sampai dua tahun setelah operasi. Saking ngetopnya operasi hidung, wanita-wanita yang belum mampu melakukannya tetap menempelkan perban di hidung mereka.
Hampir di semua negara modern, tubuh kurus adalah standar untuk kecantikan. Tapi di negara Afrika Barat tubuh gemuk dianggap lebih menarik. Mauritania adalah negara yang terletak di bagian barat laut pantai Afrika. Di sana, wanita gemuk dianggap seksi. Akibatnya, selama berpuluh-puluh tahun, gadis muda dijadikan subyek dari praktek gayage atau pemaksaan makan untuk menggemukkan mereka dan membuat mereka disukai pria. Di Mauritania, semakin gemuk badan wanita, akan semakin mudah bagi wanita untuk mencari suami.
Meskipun pemaksaan makan se-karang dilarang oleh pemerintahnya, kebiasaan lama sulit dihapuskan di daerah-daerah terpencil dari negara itu. Gadis-gadis muda masih menghabiskan hari-hari mereka dipaksa makan dan minum susu onta yang tinggi lemak. Jika mereka muntah, mereka akan dipaksa makan lagi. Di kota-kota yang lebih maju, para wanita juga melakukan segalanya untuk bertubuh gemuk, termasuk membeli obat-obatan penggemuk ternak yang ilegal di pasar gelap. Akibatnya banyak wanita yang terjangkit masalah kesehatan, yakni darah tinggi, penyakit jantung, dan diabetes. Meski begitu, hal itu tidak membuat wanita menghilangkan keinginannya untuk memiliki tubuh gemuk. Sebab kalau mereka kurus, mereka dianggap sakit atau tidak sehat. Pergelangan kaki gemuk, lengan besar, dan ukuran bokong yang super dianggap bagian tubuh yang paling indah dari seorang wanita. Dan jangan khawatir jika mereka memiliki stretch mark, karena pria Mauritania menyukainya!
Hmmm, lucu juga ya persepsi kecantikan di berbagai belahan dunia. Dengan mengetahuinya, kita bisa selalu ingat bahwa tak apa-apa jika kita tidak secantik wanita ideal di Indonesia, karena siapa tahu saja kita bisa jadi yang tercantik di negara lain.
No comments:
Post a Comment