Hijir Ismail adalah nama tempat yang terletak disebelah utara Ka'bah dilingkari oleh tembok lebar (Al-Hathimu). Hijir Ismail ini setiap saat dipenuhi hamba-hamba Allah, terutama ketika musim haji. Ditempat ini jamaah melakukan shalat, berdoa dan sebagainya. Tempat ini sama mulianya dengan di dalam Ka'bah. Diriwayatkan bahwa pada suatu hari Siti Aisyah ingin sekali memasuki Ka'bah dan beribadah di dalamnya, lalu Rasulullah SAW memerintahkan masuk Hijir Ismail saja dan tidak ke dalam Ka'bah, sebab shalat / beribadah di Hijir Ismail sama dengan di dalam Ka'bah
1. Ketika Nabi Ibrahim a.s. membangun Ka'bah, tingginya hanya sembilan hasta yaitu sepertiga tinggi sekarang. Begitu juga beliau mendirikan bangunan Ka'bah di atas fondasi ditambah enam hasta yang sekarang masuk Hijir Ismail. Ketika pembangunan dilakukan oleh Nabi Ibrahim a.s. lima hasta ini masuk bagian dari Ka'bah. Hijir Ismail yang dulu dengan yang sekarang dapat dibedakan dengan mudah sekali, yaitu bahwa tembok yang lurus pada Hijir Ismail sekarang, yang sejajar menghadap ke arah Utara Ka'bah adalah masuk bagian Kakbah yang dahulu dibangun Nabi Ibrahim a.s.
2. Ketika bangsa Quraisy membangun Ka'bah kembali, mereka mengurangi dinding Ka'bah bagian Utara ke Selatan seluas enam hasta dan menjadikannya bagian dari Hijir Ismail.
3. Pada masa pembangunan Ibnu Zubair, ia mengembalikan luas yang lima hasta tersebut ke dalam bagian Ka'bah seperti yang dibangun Nabi Ibrahim a.s. dan bahkan memasukkan Hijir Ismail ke dalam bagian Ka'bah.
4. Hajjaj bin Yusuf mengembalikan kembali bentuk Ka'bah seperti yang ada sekarang.
Pemasangan Marmer Dan Perbaikan Hijir Ismail
Yang pertama kali memasang marmer pada pilar Hijir Ismail adalah Abu Jakfar Manshur, khalifah Bani Abbasiah, pada tahun 140 H.
Kemudian diperbaharui oleh Khalifah Al Mahdi pada tahun 161 H.
Kemudian diperbaharui oleh Mutawakkil Alallah pada tahun 241 H.
Kemudian direnovasi oleh Muktadid pada tahun 283 H. dan dilanjutkan oleh seorang menteri, Jamaluddin yang dikenal dengan Jawwad pada tahun 550 H.
Kemudian direnovasi oleh Nashir pada tahun 576 H.
Kemudian direnovasi oleh Nashir Qalawun pada tahun 720 H.
Kemudian direnovasi oleh Nasir Ali bin Malik Asyraf Syakban bin Malik Nashir Muhammad bin Qalawun pada tahun 781 H.
Kemudian direnovasi oleh Pangeran Bisiq.
Kemudian direnovasi oleh Alaudin pada bulan Rajab tahun 822 H.
Kemudian oleh Pangeran Zainuddin Muqbil Al Qadidi pada tahun 826 H.
Kemudian direnovasi oleh Sudun Al Muhammadi dengan marmer impor
Nah inilah sedikit pengetahuan tentang Hijir Ismail...... semoga bermanfaat
3 comments:
Assalamualaikum... salam silaturahim ...
Mba saya mohon ijin ngopi catatannya ....
Semoga Allah memberikan yg lebih baik dan berlipat, amin
terimakasih
Thanks share nya Mbak ...
ma kasih artikelnya mbak...
Post a Comment